Pertumbuhan transaksi digital mengalami perkembangan yang pesat dan sudah familiar dimanfaatkan oleh masyarakat. Terutama bagi generasi milenial untuk melakukan berbagai transaksi keuangan seperti belanja online, bayar tagihan listrik, membeli tiket transportasi, dan lain-lain.

Banyak pilihan aplikasi tersedia yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan transaksi non-tunai tersebut, seperti E-Wallet, mobile banking atau perangkat transaksi virtual lainnya.

Transaksi non-tunai akrab dikenal dengan istilah transaksi digital, yang tentunya membawa banyak manfaat, apalagi di masa pandemi yang tidak perlu melakukan kontak fisik secara langsung.

Selain pandemi e-commerce atau marketplace juga menjadi salah satu faktor pendorong naiknya transaksi digital. Karena dengannya, banyak UMKM di Indonesia yang survive dan berkembang.

Buktinya, berdasar studi dari Google, Temasek, dan Bain & Co. menyatakan 41,9% dari total transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia. Pemerintah melaporkan, nilai ekonomi digital Indonesia tumbuh sebesar 11% pada tahun 2020 dan berkontribusi 9,5% terhadap PDB Indonesia.

Selain bisa membantu perekonomian negara transaksi digital juga membawa banyak keuntungan seperti:

1. Arus Keuangan lebih terpantau

Setiap bertransaksi secara non-tunai semua akan tercatat di sistem secara akurat. Aplikasi dompet digital memiliki fitur yang mencatat setiap transaksi yang dilakukan.

2. Aman dari kejahatan

Selalu ada resiko ketika kita membawa uang tunai dalam jumlah besar dan berpotensi mengundang tindak kriminal. Dari sisi ini, transaksi non-tunai akan jauh lebih aman.

3. Banyak penawaran

Salah satu alasan golongan millenial menggunakan transaksi digital adalah banyak nya promo seperti cashback dan gratis ongkir yang ditemukan di e-commerce dan dompet digital.

Transaksi Digital ibarat mata uang yang mempunyai dua sisi yang berbeda. Dengan banyaknya kemudahan yang ditawarkan kita tetap harus waspada terhadap kejahatan digital. Yang terpenting jangan memberikan kode OTP ke orang lain dan wajib mengganti pin secara berkala agar aman dalam melakukan transaksi digital.

Sumber : Bank Indonesia